Kamis, 21 November 2013

kebudayaan desa talagahiang, Kec.Cipanas, Kab.lebak, Prov.Banten (NGATIR)



Nama         : Agus hermanto
NPM          : 10213372
Kelas          : 1EA08
Tugas         : ilmu budaya dasar pertama (1)

NGATIR
Salah satu kebudayaan yang ada di sekitar daerah saya tepat nya di Desa Talagahiang, Kec.Cipanas, Kab.Lebak, Prov.Banten  adalah NGATIR.
NGATIR merupakan kegiatan rutin tahunan yang di adakan setiap  tanggal 12 mulud. bertepatan dengan maulid Nabi Muhammad SAW. Maksud Tradisi ini adalah mempererat hubungan silaturahmi antara satu desa dengan desa lain, kegiatan NGATIR ini didalam nya ada beberapa kegiatan. Diantaranya berdoa bersama, mensyukuri nikmat Allah SWT atas hasil panen yang melimpah. Selain doa bersama ada satu kegiatan yang tak kalah menarik nya yaitu “TUKARAN TUMPENG”. Dimana setiap keluarga, khusus nya keluarga yang mampu diwajibkan membawa satu tumpeng yang berisikan nasi atau bisa diganti dengan  beras. Diatas nasi itu ditambahkan satu atau dua ayam panggang yang matang, buah-buahan, serta bisa juga di tambahkan makanan lain nya, ditutup dengan daun pisang dan bisa juga di berikan hiasan-hiasa. Kemudian disatukan dalam satu tempat yang disebut boboko atau wajan.
        Tumpeng harus dibawa ke masjid untuk didoakan dan dibagikan kemasyarakat desa lain atau masyarakat tidak mampu yang ada disekitarnya. Setelah tumpeng-tumpeng terkumpul dan jumlahnya sudah banyak . panitia penyelengara akan mengajak masyarakat untuk berdoa bersama. Setelah selesai berdoa, panitia akan menghitung jumlah tumpeng dan setiap tumpeng akan di bagikan pada enam orang atau pada satu kelompok. Setelah semua nya terhitung dan terbagi, sesepuh desa akan memberi tahu kepada sepuh desa lain untuk datang ke desa nya.
Biasanya tukaran tumpeng ini di lakukan pada pagi hari dan siang hari. Pada pagi hari kesempatan  desa lurah yang mendatangi desa sukamaju untuk mengambil tumpeng. Sedangkan siang nya giliran desa talagahiang yang mengunjungi desa lulah untuk mengambil tumpeng. Kegiatan seperti ini rutin di jalankan setiap 1 tahun sekali oleh kedua desa, intinya untuk mempererat tali persaudaraan dan yang paling penting ngatir ini tidak bertentangan dengan ajaran agama islam melainkan kegiatan ini ada sangkutpautnya dengan islam, karena islam mengajarkan kita pada hal kebaikan, dimana seseorang harus peduli pada sesama muslim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar